Sabtu, 12 Juli 2014

Serial Generasi Cinta #4

Ada Dilemma dalam Cinta

Oleh: Isnan Hidayat, S.Psi. (@isnanhi /FB hidayatisnan@yahoo.com)

Pembangunan generasi adalah sebuah kisah yang perjuangannya terukir abadi dalam sejarah panjang peradaban. Dan seiring dengan berjalannya waktu dilemma yang mengiringi kisah itu pun juga ikut menjadi bagian tak terpisahkan dari khasanah & pelajaran yg penuh hikmah. Bahwa mempelajari bagaimana proses terbentuknya generasi yang gemilang takkan mampu secara sempurna kita lakukan jika kita tak memahami dilemma para pewaris peradaban ketika mengambil keputusan bagi generasi yang penerusnya. Bahwa formula jitu pembangunan generasi juga terletak pada kemampuan seorang pemandu dalam mengendalikan cinta mereka, tidak terjebak pada cinta yang lemah penuh haru biru belaka.

Dilemma pertama bisa jadi muncul ketika melihat generasi penerus kehilangan visi. Apakah kita harus menuntun mereka sepenuhnya? Tegakah kita melihat mereka terombang ambing dalam ketidakpastian langkahnya?

Maka cinta kitalah yang akan menuntun mereka, tanpa mengurangi sedikitpun kepercayaan kita padanya. Bahwa untuk menghadapi dilemma ini kita patut memastikan agar langkah yang kita ambil tidak semakin menjerumuskan mereka dalam ketidaktahuannya. Bahwa sekedar memberitahu mereka harus berjalan kemana ada kalanya harus kita tempatkan sebagai alternatif terakhir dari sekian banyak kemungkinan yang ada. Maka cinta akan mengajari kita untuk mengajak mereka membuka lembaran pelajaran yang dulu pernah kita berikan. Cinta akan menuntun mereka mengumpulkan serpihan bekal yang bisa jadi tertinggal sepanjang perjalanan yang ditempuhnya. Kita patut memfasilitasi mereka untuk menggambarkan visi suksesnya tanpa terjebak pada bayang-bayang kita.

Dilemma kedua adalah saat generasi kita minim strategi. Kehilangan jiwa seni saat mengelola segenap potensi yang dimiliki da'wah ini. Apakah kita mesti mengajari satu demi satu langkah-langkah yang harus ditempuh? Ataukah kita biarkan generasi penerus kita terus menahan keluh dalam kisah trial and error yang tak pernah putus?

Maka cinta kitalah yang akan membimbing mereka mencapai formula jitu guna membimbing generasinya. Terkadang cinta mesti merelakan anak-anak ideologi kita berdarah-darah dalam mencapainya. Tidak tega mungkin kadang mewakili cinta, namun cinta sejati takkan biarkan ketidaktegaan menghalangi proses pendewasaan mereka. Bahwa pengalaman dakwah hanya dapat dilakukan dengan pengamalan nilai nilai teoritis yang selama ini diajarkan, tidak dengan keluhan kekhawatiran akan apa yang akan terjadi di masa depan atau wajah yang tertunduk mengingat masa lalu yang tampak suram.

Ya, bahwa dilemma membimbing generasi kadang membuat kita terjerumus ke dua hal: ketidakpercayaan pada para pewaris yang berujung pada mandegnya suksesi, atau tuntunan otoriter yang berujung pada lahirnya generasi manja yang selalu alpa dalam inisiasi. Kewajaran diri menerima kenyataan bahwa zaman sudah berubah tidak lantas membuat kita menjadi pembuat benteng bagi mereka sehingga daya kreativitasnya lemah dan minim pengalaman. Tidak juga membuat kita bebas nilai dalam pewarisan karena merasa bahwa ini sudah bukan zaman kita. Ingat, ini adalah zaman kita juga, sehebat atau sebaik apapun karir da'wah kita sebelumnya. Hanya peran saja yang harusnya disesuaikan, tentu telah diawali denga proses pewarisan. Karena promosi marhalah da'wah tidak berarti meninggalkan, tetapi melanjutkan.


Ya, selalu ada dilemma dalam cinta. Antara menuntun mereka sepanjang waktu, atau membiarkan mereka dalam kebingungan yang tak tentu. Namun tentu bukan keduanya yang akan kita pilih. Karena da'wah ini mengajarkan pada kita adanya ketegasan disamping sifat asih. Karena da'wah ini juga mengajarkan kemandirian di samping rasa kasih sayang. Tidak ada yang perlu dirisaukan ketika melihat generasi pewaris menghadapi masalah pelik, selama kita senantiasa hadir dalam hari-hari mereka. Membimbing tanpa paksaan, memberi saran tanpa sifat arogan, mewariskan pemgalaman dengan senantiasa menyadarkan: bahwa pengalaman da'wah hanya bisa didapat dari pengamalan teori da'wah dalam setiap sendi kehidupan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayo berdiskusi