Minggu, 27 Juli 2014

Sekapur Sirih Malam Kemenangan

Warna Kemenangan Islam

Deru takbir mewarnai ujung bulan suci. Atmosfir kemenangan menggelora dalam dada. Akhir sebuah perjalanan panjang penyucian jiwa. Kebahagiaan teriring kebersamaan, persatuan seakan tanpa keretakan.

Aura kemenangan ini mengingatkanku akan kisah sejarah dalam buku yang pernah kubaca, warna kemenangan yang menyambut kejayaan Islam. Warna kemenangan dalam setiap episode perjuangan. Penakhlukkan Makkah, perebutan kembali tanah Palestina, penakhlukkan dinding Konstatinopel. Warna kemenangan ketika Islam maju membimbing, menjadi guru peradaban, menjadi penuntun dan nasihat bagi ummat manusia.

Warna kemenangan Islam. Andai mereka merasakannya, pasti mereka ingin segera merebut dan menyambutnya, sebagaimana suka cita mereka menyambut datang nya hari raya yang mulia. Warna kemenangan. Andai mereka merasakannya, pasti mereka tidak akan tidur malam ini. Bekerja keras agar kemenangan itu segera datang ditengah mereka. Agar kemenangan tak hanya mimpi, dan sekadar cita-cita.

Warna kemenangan Islam. Ketika masih ada yang terdzalimi, hadirlah Islam sebagai pembela. Ketika masih ada yang tersesat, hadirlah Islam sebagai pentunjuk dan cahaya. Ketika masih ada yang terjerat, hadirlah Islam sebagai pembebas. Islam hadir sebagai solusi segala permasalahan.

Warna kemenangan Islam. Pengantar berdirinya sebuah peradaban baru dunia. Tatanan peradaban Islam yang memanusiakan manusia. Tatanan yang memuliakan dan meninggikan derajat bangsa-bangsa, melalui jihad nya dengan berpegang teguh dalam kalimat tauhid.

Memantaskan diri. Kata yang paling pantas untuk disemat dalam diri kita. Kapan kita memantaskan diri, sedangkan Muhammad II al-fatih telah menakhlukkan sebuah benteng besar yang tidak tertembus hampir 1000 tahun dalam usia nya yang ke-22?

Ujung bulan suci Ramadhan tahun ini menjadi refleksi bagi diri kita. Seakan sebulan lalu adalah representasi dari hidup kita selama setahun sebelumnya. Ibadah kita, jihad kita, amaliyah kita, semua terwakilkan.

Warna kemenangan Islam. Sudah saatnya kita kembali merenungkan ayat: "Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata". Ayat yang menjadi pertanda bahwa kemenangan telah dekat, sehingga para sahabat benar-benar memantaskan diri untuk kemenangan tersebut sehingga Allah menurunkan ayat: "Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan", "Dan kamu lihat manusia masuk dalam agama Allah dengan berbondong-bondong". Itulah kemenangan yang nyata. Warna sejati dari sebuah kemenangan. Kemenangan atas diri sendiri, dan kemenangan atas semesta alam.

Dibawah naungan takbir.[M-N-H]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayo berdiskusi