Bismillah
Zaman selalu berubah, terkadang kita hanya menjadi pewaris
'tradisi'. Tanpa tahu kebutuhan Dakwah terus berubah. Maka saat itulah kita
perlu untuk membuka mata, melihat disamping kanan kiri kita. Lalu berdiskusi,
"Kita Harus Berpikir dan Bertindak".
Mengutip tulisan Mas Luthfi Alfikri 2012, "Di saat
adik-adik kecil kami masih asik dengan boneka dan mobil-mobilannya. Dan di saat
orang-orang tua di negeri ini sudah sibuk dengan kepentingan-kepentingan
pribadinya. Maka tak ada pilihan lain, bahwa pemudalah yang menjadi pelopor,
tulang punggung perubahan, yang sadar akan carut marutnya negeri ini."
POH [seharusnya] bukanlah mereka yang menutup diri. Tak
punya teman. POH, Pelayan Oemat Harian. Bukankah nama itu sungguh indah?
Mengutip tulisan Mas Shofwan Albanna Choiruzzad Dua 2003,
"Tapi, “pemuda” bukanlah semata soal daftar usia yang di bawah 30-an itu.
“Pemuda” itu lebih dicirikan oleh pikiran dan tindakan mereka yang melampaui
zamannya"(Shofwan ABCd - selasar.com). Kalau pemuda zaman dahulu lebih
memikirkan, bagaimana Hijab agar diterima, bagaimana anak-anak rohis itu
tercerminkan pemuda yang sholeh, pintar, berakhlak baik dengan sesama, guru dan
karyawan, maka Pemuda zaman ini (POH) memiliki beban yang lebih. Karena sekali
lagi, “Pemuda” itu lebih dicirikan oleh pikiran dan tindakan mereka yang
melampaui zamannya."
Untuk itu Mengundang teman-teman Pelajar maupun Alumni SMA N
1 YK sekalian dalam obrolan santai di acara "Dialog Intelektual-POH dalam
Menjawab Tantangan Zaman". Sabtu, 12 Juli 2014, jam 8.30-Selesai, di Aula
Katamso, SMA N 1 Yk.
Ahmad Zaki Haidar Muhammad Mufid Nur Hasyim Ahmad Alfian
Nursalim Adnan Rifai Ja'far Ayyasy
silahkan di Share dan temen2nya di Tag nggih.
Bagi temen-temen yang bisa datang lebih pagi, mohon
bantuannya untuk turut mempersiapkan. (usung-usung karpet, kursi, hijab)
Jogjakarta, 12 Juli 2014
Acongers
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ayo berdiskusi