Pengen nulis!
Bismillah...
Entah ini memang sudah saatnya evaluasi atau belum,
Tapi bagi saya rasanya tetap "sudah setengah
jalan.."
Hari-hari belakangan ini, saya disibukkan beberapa agenda
kaderisasi KSAI, welcoming the fresh graduates.
Saya jalankan sebaik-baiknya karena begini memang baiknya,
sekarang waktunya, disini tempatnya. Tapi barulah lama-lama saya ingat lagi
tujuan akhir kaderisasi ini, yakni siapnya generasi penerus yang lebih baik.
Harapan-harapan itu. Harapan-harapan yang harusnya bisa menghiasi kerja-kerja
tak kenal henti, pengorbanan yang ternyata sudah bukan hanya dari bagian diri
sendiri, tapi juga merembet ke hak-hak orang lain; keluarga yang bersabar,
memaklumi, sampai mendukung meski waktu kita untuk mereka sudah sangat banyak
berkurang.
Seorang Kakak juga mengingatkan, "Orientasi kita tetap
semoga KSAI bisa segera dibubarkan. Ketika, adik-adik kita di SMA sudah semakin
keren dan mandiri. Karena setiap zaman harusnya mengajarkan perbaikan agar
kesalahan lama tidak terulang lagi."
Oh, saya tidak akan selamanya di sini. Ternyata waktu saya
terbatas. Ternyata, ini akan jadi kesempatan yang takkan pernah terulang lagi.
Namun apa yang telah saya beri?
Namun justru, apalagi yang akan saya sesali nanti?
Karena itu, ketika ada yang muncul bertanya, "kok
kayaknya kita semakin loyo ya?"
Itu tandanya segera butuh evaluasi tengah tahun #eh
Mungkin ya ^^" supaya bisa mengukur kerja dan
ketercapaian kita yang sebenarnya.
Tapi saya setuju. Karena sejatinya pertanyaan itu berbalik
ke diri kita sendiri. Mungkin kita sangking kurang aktif, mungkin kita sangking
kurang perhatiannya?
Saya ingin mengingatkan diri saya sendiri dan teman-teman
semua, untuk kembali mengingat apa dan bagaimana seharusnya peran masing-masing
kita, sampai pada kapasitas apa yang dibutuhkan untuk menjalankan peran-peran
itu. Walaupun, kata seorang Ustadz, sebenarnya untuk melakukan ketaatan itu
yang dibutuhkan hanya MAU atau TIDAK; berbeda dengan kemaksiatan yang butuh
kemampuan macam-macam (butuh dana, kemampuan berkelit, kamuflase, dll ^^")
Ya, mari belajar lagi untuk menghayati peran. Khususnya di
bulan Ramadhan ini, khususnya sebelum masa evaluasi tengah tahun sungguhan
datang (walaupun harusnya ada bagian yang tiap hari ya T.T), supaya evaluasi
kita besok efektif, karena telah jauh-jauh dipersiapkan solusinya. Aamiin
Mungkin KSAI memang bukan (belum jadi) organisasi besar yang
super eksis. (Yakali mau eksis, mental gue masih mental dibalik layar gini T.T
*curcol*) Walaupun kalau dibandingkan dengan sekolah lain kita amat patut
bersyukur.
Saya sendiri masih percaya kebangkitan itu sejatinya berasal
dari diri kita sendiri, di peran kita masing-masing.
"Di tiap zaman ada RIJAL (LAKI, tapi bukan gender,
melainkan yang berkesiapan menanggung suatu beban/konsekuensi)-nya. Di kala
sangat dibutuhkan, Allah selalu memunculkannya, yakni pada pribadi-pribadi yang
tulus. Sebab ketulusan-lah pendobrak semua pintu."
Saya masih percaya, bersama-sama kita bisa menjadi barisan
kebangkitan itu. Setidaknya punya keinginan untuk menjadi seperti itu. Biar
Allah yang ajarkan bagaimana. Karena memang hanya Dia yang bisa membimbing
kita. Karena bukankah untuk tulus-ikhlas itu sulit? Bukankah melawan hawa nafsu
itu berat? Bukankah untuk insyaf bahwa diri ini sepenuhnya milik Allah, di
tangan Allah, sudah dibeli oleh-Nya butuh teguran berulang-ulang?
*puk-puk kita T.T*
Tapi kita jangan berkecil hati, sebab sejatinya
"mujahadah" adalah 'ikhlas menempuh jalan-jalan sulit menuju
kebaikan'. Ya, justru yang penting kita berlapang dada kala itu sulit. Biar
Allah yang tentukan hasilnya. (Kajian Ust. Syatori nih..)
"Dan mereka yang bersungguh-sungguh berjuang di
jalan-jalan (untuk mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan
jalan-jalan Kami. Sesungguhnya Allah pasti beserta orang-orang yang berbuat
baik." QS Al-Ankabut: 69
Lebih operasionalnya, mari bangun lagi, pasang tekad.
Mari lebih perhatian satu sama lain. Saling menasehati..
Coba buka lagi handbook-nya, harusnya beramal ilmiah-berilmu
amaliyah bagaimana…
Saya sendiri sadar kalau baru sedikit sekali berperan
sebagai salah satu 'personalia' KSAI; bantu menjaga semangat, menjaga kinerja
departemen yang saya PJ-nya, menjaga ukhuwah, memfasilitasi kebutuhan ruhiyah,
dan banyak job lainnya.. Afwan. Tapi dalam usaha kecil ini, siapa saya? Karena
meskipun dengan izin Allah, bantuan dari saya adalah sangat kecil bila
dibandingkan kesadaran dan kemauan teman-teman sendiri.. Karenanya saya rasa
SALING MENASEHATI itu sangat penting :') Jika berkenan mohon nasehatnya untuk
saya juga ya..
Dan bagaimanapun saya sangat bersyukur sudah
berjalan--berlari-lari kecil bersama teman-teman sampai sini..
Pelajaran, hikmah, dan kehangatan yang mungkin tak semua
hamba sudah mendapatkannya..
Sangat bersyukur juga masih disempatkan Allah untuk
mengungkapkan apa yang biasanya tak pernah tuntas diutarakan ini...
Syukur ini semoga kan berwujud sebaik-baiknya yaitu kerja
dan menjadi manfaat bagi sekitar, ya?
Untuk Allah…
"Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali agama
Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu
ketika kamu dahulu (masa jahiliah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu,
sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara, sedangkan (ketika itu)
kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkanmu dari sana.
Demikianlah, Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat
petunjuk." QS Ali Imran : 103
Kok bisa kita akhirnya ketemu disini sih?
^^
Yang mencintaimu karena Allah,
8 July 2014 at 01:02
Ai Zahrin 70714
Lanjutkan... Semangat.. ;)
BalasHapus