"Maka tidak berlebihan kalau kaderisasi adalah nafas sebuah organisasi. organisasi yang sedang mengalami puncaknya akan segera mati jika tidak bernafas lagi (baca:kaderisasi). Kader adalah mereka yang memihak, membantu, serta berperan aktif di dalam suatu organisasi dalam menggapa visi yang telah di rumuskan dengan melaksanakan misi yanh telah di sepakati. Sedangkan kaderisasi berarti membina, memunculkan, atau membuat kader-kader baru. Mereka bisa berasal dari simpatisan, orang luar, atau dari kader yang sudah ada untuk dijadikan sebagai orang-orang yang mewujudkan visi organisasi.
Kaitannya dengan dakwah sekolah kita akan
benar-benar dapat merasakan bahwa kaderisasi adalah nafas sebuah organisasi
dakwah sekolah. Sebab, suatu angkatan di dalam sekolah hanya berumur tiga tahun
sebagai pelajar dan tiga tahun pertama sebagai alumni sebagai bagian yang
paling efektif, selebihnya akan semakin kurang efektif bila berlama-lama dan
tidak segera mencari pengganti dengan cara kaderisasi.
Perputaran angkatan akan begitu cepat, sebuah
angkatan saja yang dibina hanya akan memanjangkan umur, sedang bayang-bayang
kematian organisasi akan menghantui. Maka, sudah menjadi keharusan untuk melakukan
kaderisasi tiga angkatan sekaligus setiap waktu.
Lalu bagaimana cara untuk melakukan kaderisasi?
Bila diklasifikasikan akan menjadi dua bagian besar; formal dan informal.
Bagian formal seperti apa yang di sebutkan dalam buku Panduan Dakwah Sekolah
yaitu program-program halaqoh, mabit, ta’lim, dauroh pelatihan, mukhayam, dan
penugasan. Bagian formal bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pribagi seorang
obyek kaderisasi. Dan bagian informal
adalah seperti kita berperan sebagai, temannya, bapaknya, gurunya, dan yang
mengajari mereka akan hikmah. Kenapa disebut formal dan informal? Karena formal
berarti telah di atur, dijadwalkan sedemikian rupa, sedangkan informal lebih
kepada spontan."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ayo berdiskusi