Rabu, 27 Agustus 2014

Spesial For You :)

Hingga kini, tak pernah dibayangkan kita dahulu pernah menyesali dan menghujat sesuatu hal yang padahal saat ini, mungkin kita sesekali ingin mengulanginya lagi barang sedetik. Berlari, manapaki tangga yang berdecit keras, dan duduk , lalu mendengarkan untaian pembelajaran.

***

 23 Desember 2011
Senja kini tlah menyapa
Kekuatan,kekuasaan,ketangkasan perlahan hilang
apa yang tersisa...
Gunakan tuk menyambut mentari datang

walau ku tak yakin masih diberi kesempatan,
tapi aku masih berharap mentari kan menyapa

[dalam senja anak SMA]

Kawan, saat ditanya "apa yang engkau telah lakukan disepanjang waktu emas dalam kehidupan berkostum putih abu-abu?". Ku jawab, "satu tahun... Hanya cukup untuk belajar.".

Saat kiranya waktu telah berlalu, dan hasil pembelajaran kehidupan itu telah terdapati... Waktu jua yang akan mengingatkan. "Waktumu telah habis."

Sebuah tangis, mungkin sebagian dari kami, menjadi teman menyendiri. Bahkan, saat membayangkan beribu pertanyaan yang akan menghujat, sedang bibir tak kuasa lagi menjawab.

Duhai, kini waktu telah berlalu. Dan perjalanan hidup senantiasa berlanjut hingga hembus nafas terakhir diberikan. Hingga waktu-waktu dan kekuatan yang masih diberikan ini, maukah..... Kita kembali menggenggam pena dan menuliskan kisah perjuangan ini sekali lagi. Di tanah sepi, dengan cermin-cermin muramnya, dan di tempat kita mulai dikenalkan, bahwa beginilah hidup. Bahwa hidup adalah mencari bekal sebaik mungkin.

Begitulah maksud dari sajak sederhana yang kutuliskan beberapa tahun yang lalu, saat semua telah berlalu.

***

Kepada mereka tulisan ini telah dibuat dengan sepenuh hati, para pemuda yang ditakdirkan telah mencicip sebuah hidangan lezat yang mungkin tak pernah terhidang kembali kecuali diharuskan bersusah payah dan berpeluh keringat. Ialah menapakkan kaki tiap pagi hingga malam, di sepetak tanah yang penuh terkenang memori padanya. SMA Negeri 1 Yogyakarta.

Siapakah diantara kita tak merindukkan segala pernak-pernik GVT? Siapakah gerangan yang tak punya rindu untuk mengulang kembali masa yang telah berlalu? Siapakah yang dirinya tak kangen dengan canda tawa, tangis sendu, dalam rintih perjuangan seorang pelajar. Sebuah tempat yang merekam berbagai kejadian, di mana saat-saat setelahnya, kita kembali lagi menginjakkan kaki, bayang-bayang itu selalu memaksa kembali untuk hadir dalam benak kita. Hatta akan terungkap kembali sebuah proses panjang selama tiga tahun yang telah merubah kita, perilaku kita, tujuan hidup kita menjadi lebih baik. Siapakah kita sebelum tiga tahun itu berlalu, dan siapakah kita setelah tiga tahun itu berlalu?

Apakah ia tak cukupmu untukmu kawan? Untuk kembali lagi, bersua dengan mereka yang kini mengisi kepergianmu? Menemani mereka dalam pencarian jati diri bersama, dalam perjuangan yang tak kan berhenti sebelum waktu terhenti, dan dalam kerangka kita menghamba Rabb kita. Masihkah dalam benakmu kawan, mempertanyakan alasan kenapa harus kembali?

Memang, perjuangan harus dilakukan di mana saja. Tetapi, berjuang kembali di tempat itu apakah salah?

***

Sungguh kawan, apabila benar kita telah mendapat begitu banyak berkah dan manfaat yang diberikan Allah di waktu tiga tahun itu, maka marilah kita menjaga berkah dan manfaat itu dengan menebarkannya kembali kepada mereka yang telah mengisi kepergian kita. Saat semua waktu telah berlalu.

***

Di sana, tidak ada yang lebih dirindu kecuali apa-apa yang denganya bertambah kebaikan pada diri.
Semoga Allah Ta'ala karuniakan kemudahan bagi teman-teman yang masih mengusahakan berbagi kebaikan pada sang terindu,
Tidak ada perindu yang merasa terlalu tua atau tak pantas, untuk selalu berharap kebaikan terus disemai di sana, dengan tangannya atau tangan orang lain..
Nasihat mulia dr orang yang paling pantas dirindu
Bersemangatlah atas apa-apa yang bermanfaat bagimu, (wahai para perindu-red), dan minta tolonglah pada Allah, dan jangan berputus asa.. [Mas Sayaf Al Faruq]

***

29 Juli 2012
disuatu sore, dalam perjalanan pulang. sekilas mendengar suara dari toa masjid

".............
jangan berharap pada manusia
betul deh!!!
jika berharap pada manusia kita hanya akan kecewa
berharaplah pada Alloh
.............."



what a long day

***

"Andai dakwah bisa tegak dengan seorang diri, maka tak perlu Musa mengajak Harun. Tak perlu pula Rasulullah mengajak Abu Bakar untuk menemani Hijrah. Meskipun pengemban dakwah adalah seorang yang ‘alim, faqih, dan memiliki azzam yang kuat, tetap saja ia manusia lemah yang akan selalu membutuhkan saudaranya. Peliharalah saudaramu, jangan abaikan keberadaannya di sisimu, sebab mungkin ialah bagian dari lingkaran doa yang melingkupi langkahmu."

***

Kawan, mari. Sekali lagi, di waktu yang masih tersisa ini, kita kembali untuk berjuang dan memperjuangkan. Teladan Daarussalaam. Semoga dapat menghapus dan menutup salah demi salah di masa lalu. Semoga, langkah kita selalu diberkahi Allah Ta’ala. Dan semoga kita ditunjukan dan diteguhkan di jalan yang lurus.

***

[Comming Soon]

SEKOLAH KSAI-[Mari beramal ilmiah dan berilmu amaliyah]

(Adnan R.)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayo berdiskusi