Kamis, 07 Agustus 2014

Ia Mulai Dilupakan

Dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 247, Allah mengabulkan permintaan Bani Israil yang memohon kepada Allah agar dipilihkan seorang raja. "Allah telah memilihnya menjadi raja kamu (bani israil) dan memberikan kelebihan ilmu dan fisik"
           
Namanya Talut. Seorang yang dibekali Allah tidak hanya dengan ilmu yang luas, namun juga fisik yang kuat. Ia menjadi seorang raja sekaligus panglima dalam sebuah perang yang menentukan melawan Jalut. Ia menang atas izin Allah.

Tidak dapat dipungkiri bahwa para da'i, penyeru kebaikan, terdahulu tidak hanya memiliki ilmu yang luas namun juga fisik yang kuat. Tentu saja Rasulullah Muhammad SAW memilikinya. Rasulullah mulai berperang pada fase Madinah, pada usia lebih dari 50 tahun, usia disaat fisik kebanyakan orang biasa mulai melemah. Bahkan Rasulullah adalah sosokyang paling tangguh di medan perang, pada masa-masa genting perang Uhud, saat Rasulullah terkepung dan harus berhadapan dengan puluhan jawara kafir Quraisy. Rasulullah berhasil melewati saat-saat genting tersebut.

Kita juga mengenal sosok Khalid bin Walid. Pedang Allah, panglima besar umat Islam, penakhluk dua negeri adidaya: Romawi dan Persia. Kekuatan fisiknya sungguh luar biasa. Ia pernah mematahkan sembilan pedang dalam perang Mu'tah, salah satu perang paling menentukan, perang pertama kaum Muslimin melawan bangsa Romawi.

Sebagaimana Khalid bin Walid, kita juga mengenal sosok Umar bin Khattab dengan kebijaksanaan dan fisiknya, yang ketika Umar menaiki seekor unta, maka kakinya akan ikut menapak. Kita juga mengenal Ali bin Abi Thalib yang mengarungi gurun pasir sendirian untuk berhijrah pada usianya yang sangat belia, dan kemenangannya di setiap duel dalam setiap peperangan yang senantiasa Ia ikuti semasa Rasulullah hidup.

Begitulah kekuatan fisik para da'i, penyeru kebaikan terdahulu. Hampir-hampir sejarah tak pernah mencatat mereka mengalami sakit. Tercatat dalam sejarah, Rasulullah hanya pernah sakit sebanyak tiga kali semasa hidupnya. Saat disihir oleh seorang Yahudi bernama Labid bin A'sham, saat terluka semasa perang Uhud, dan menjelang wafatnya. Bahkan Rasulullah tak pernah sakit akibat faktor internal: menjaga kesehatan, pola hidup;namun seluruh sakitnya adalah sebab faktor eksternal. Umar, Ali, Khalid, hingga Shalahuddi al-Ayyubi dan Muhammad al-Fatih. Mereka adalah pahlawan yang tidak pernah sakit, kecuali dalam perang dan menjelang wafatnya.

Kini, bahkan kita sering menemukan seorang da'i, penyeru kebaikan, yang sakit akibat buruknya kebiasaan dirinya. Mulai dari kebiasaan makan, hingga manajemen istirahat atau olah raga yang menjadi hak bagi dirinya. Kini, kita sering menemukan seorang da'i yang mengesampingkan kekuatan fisiknya, da'i yang lemah jika berada di lapangan. Padahal kita mengetahui bahwa Muslim yang kuat lebih dicintai Allah daripada Muslim yang lemah.


Inilah sepotong bagian yang terpisah atau sengaja dipisahkan dari badan kaum Muslimin. Tentang kuatnya fisik. Sepotong bagian yang terlihat remeh, namun berdampak besar dalam produktifitas setiap aktifitas dakwah. Sepotong yang kecil, namun terkadang menjadi batu sandungan terhadap aktifitas dan kerja besar dakwah. [M-N-H]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayo berdiskusi